Puisi
tentang kehidupan
(Carya:Chairul Anwar)
Hari
hari lewat pelan tapi pasti
Hari
ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena
aku akan membuka lembaran baru
Untuk
sisa jatah umur ku yang baru
Daun
gugur satu Satu
Semua
terbagi karena ijjin allah
Ummurku
bertambah satu Satu
Semua
terjadi karena ijin allah
Tapi…cobaaaku tengok ke belakang
Ternyata
aku masih banyak berhutang
Iya,berhutang
pada diriku
Karena
ibadah ku masih pas-pasan
Kuraba
dahiku
Astagfirullah,sujud
ku massih jauh dari khusyuk
Ku
timbang ke inginan ku……
Mmmmhhhhhh……..
Massih
lebih besar duniawiku
Ya
ALLAH..
Akan
kah aku masih bertemuTanggal dan bulan yang sama di tahu depan ?????
Akan
kah aku masih merasakan rasa ini pada
tanggal dan bulan yang sama di tahun depan ?????
Masih
kah aku di beri kesempatan ?????
Ya
allah….
Tetes
air mata ku adalah tanda kelemahan ku
Rasa
sedih yang mendalam penyesalan ku
Astagfirulah…
Jika
engkau ijin kan Hamba bertemu tahun depan
Ijin
kan hambamu ini,mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan
Dunia dan Akhirat hamba seimbang
Sehingga
hamba biasa sempurna sebagai khalifah
mu…
Hamba
sangat ingin melihat wajah mu disana…
Hamba
sangat ingin melihat senyumu di sana…
Ya
allah
Iznkanlah
Oleh:
Indah Puspita Sari
Kelas:XII
IPA 3
HAMPA
(Chairul Anwar)
Sepi di luar
Sepi menekan
mendesak
Lurus kaku
pepohonan
Tak bergerak sampai
puncak
Sepi memagut
Tak satu kuasa melepas renggut
Segala mananti
menanti
Menanti sepi
Tambah ini menanti
jadi mencekik
Memberat-mencekung
pundak
Sampai binasa
segala
Belum apa-apa
Udara bertuba
Setan bertepik
Ini sepi terus ada
Dan menanti
Oleh
: Leo Fernando
Kelas : XII IPA 3
Jalan
Hidup Ku
(Alvia M)
Aku tak langsung seperti ini
Aku bukan
aku yang dulu
Kini aku
sudah terlahir kembali
Dari
sebuah perjalanan panjang hidup ku
Aku pernah jatuh ke lubang yang dalam
Aku pernah hancur serata tanah
Aku parnah luka dan tak berdaya
Aku pernah di curi dan tak memiliki apa-apa
Kini aku
bangkit dari keterpurukan ku
Menata
hidup dari puing-puing hidupku dulu
Kini aku
siap menghadapi badai yang menerpa
Takkan
ada yang bias merobohkanya
Aku takkan berhenti melangkah
Aku takkan melepas apa yang aku genggam
Jika aku hancur terpecah belah
Aku takkan menyerah
Aku akan kembali bangkit
Dan lebih kuat dari sebelumnya
Oleh: Ade Eka S
Kelas : XII IPA 3
Derai-Derai Cemara
Derai-Derai Cemara
(Chairul
Anwar)
Cemara menderai sampai
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapaa dahan di tingkap merapuh
Di pukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bias tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu,ada yang tetap tidak
terucapkan
Sebelu pada akhirnya kita menyerah
Oleh:
Lego Saputra
Kelas :
XII IPA 3
DIPONEGORO
(Chairul Anwar)
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Oleh
: Satria Anung Wibawa
Kelas : XII IPA
3
AKU
(Chairul Anwar)
Kalau
sampai waktuku
Ku
mau tak seorang kan merayu
Tidak
juga kau
Tak
perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulit ku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlai
Hingga
hilang pedih peri
Dan
aku akan lebih tidak perduli
Aku
mau hidup seribun tahu lagi
Oleh : Muhammad Aziz FR
Kelas
: XII IPA 3
SENJA DI
PELABUHAN KECIL
(Sri Ajati)
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di
antara gudang,rumah tua,pada cerita
Tiang
serta temali.kapal,perahu iada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis
mempercepat kelam.ada juga kelepak elang
Menyinggung
muram,desir hari lari berenang
Menemu
bujuk pangkalakanan.tidak bergerak
Dan kini
tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada
lagi.aku sendiri.berjalan
Menyisir
semenanjung,masih pengap harap
Sekali
tiba di ujung dan sekalian selamat jalan jalan
Dari
pantaikeempat,sedu penghabisan bias terdekap
Oleh
: Retno Purwasih
Kelas
: XII IPA 3
CINTAKU
JAUH DI PULAU
(Chairul Anwar)
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau
‘ku mati, dia mati iseng sendiri
Oleh : Samuel Siagian
Kelas
: XII IPA 3
Api Suci
(Karya: Sultan Takdir
Alisyahbana)
Selama
nafas massih mengalun
Selama
jantunng masih memukul
Wahai
api bakarlah jiwaaku
Biar
mengadu biah mengeluh
Seperti
wajah merah membara
Dalam
bakaran api nyala
Biar
jiwaku habis terlebur
Sesok
menyesak di kalbu
Gelisah
liar mata memandang
Dimana
duduk rasa dihujan
Demikian
rahmat tumpahkan selalu
Nikmat
rasa api mengapus
Nyayian
semata bunyi jeritku
Oleh : Yeni Yulianti
Kelas :
XII IPA 3
SALJU
(karya:
Wing Karjo)
Ke
manakah pergi
Mencari
matahari
Ketika
salju turun
Pohon
kehilangan daun
Ke
manakah jalan
Mencari
lingkungan
Ketika
tubuh kuyub
Dan
pintu tertutup
Ke
manakah lari
Mencari
api
Padam
tak berarti
Oleh : Deva Juanda
Kelas : XII IPA 3
Kembalikah Kau
(Karya:Entha Asri)
Matahari
telah berganti bulan
Haripun
telah berganti minggu
Rasa hati
ini terkandung
Masih
perih saat aku mengingat
Masa saat
kau ingin kita
Untuk
melupakan kenangan cinta kita
Walau
kita hanya sesaat menjalani
Anugerah
tuhan yang paling indah ini yaitu cinta
Tapi aku tak ingin mengakhiri
Dan melupakan ini
semua Tapi izinkan aku yang hanya bias
melepasmu bukan melupakanmu
Walau kau bukan yang
pertama bagiku
Tapi aku
ingin kau menjadi teraakhir untukku
Pintaku
satu pada tuhanku yaitu kembalikanmu
Dalam
pelukku membuat senyum di bibirku
Kau
bagaikan malaikat dari tuhan untukku
Oleh :
Endang Puji Lestari
Kelas
: XII IPA 3